| |||||
Simplisis yang mengandung minyak menguap aldehida:
1. Citri Fructus Cortex (Sweet Orange Peel) USP 1820-1960
Citri Fruktus Cortex adalah kulit bagian luar yang berwarna asli dari buah yang masih segar dari tanaman Citrus Sinensis Linne (suku Rutaceae). Bagian dalam dari kulit buah yang berwarna putih harus dihilangkan. Daging buahnya biasanya dimakan untuk buah dan jusnya sebagai minuman segar, kedua-duanya banyak mengandung vitamin C dan asam sitrat serta asam-asam buah lainnya dan gula. Lapisan kulit buah bagian luar yang berwarna kuning jingga dipisahkan dengan mengupasnya, terdiri dari sel-sel epidermal, sel-sel parenkim yang berdinding tebal dari sarkokarpium dimana terdapat khloroplastida dan kadang-kadang kristal-kristal prismatis kalsium oksalat, ruang-ruang minyak skhizoligen dengan tetes-tetes minyak menguap. Simpleks berbau keras, rasanya menggigit dan aromatis.
Isi
Minyak menguap, biasanya tidak mengandung zat pahit.
Penggunaan
Sebagai aromatikum.
Oleum Aurantii, Sweet Orange Oil USP, Orang Oil, Essence de Portugal
Oleum aurantii adalah minyak menguap yang diperoleh dengan memeras kulit segar dari buah masak tanaman Citrus Sinensis (linne) Osbeck (suku Rutaceae). Cara pembuatannya sama dengan oleum limonis dan akan diuraikan disana. Pemerian dan pemeriksaan lihat USP XVI.
Isi
90% terpen d-limonen, ± 5% sitral, sitronellal dan metil ester dari asam antranilat.
Standard. Oleum Autantii yang berbau terebinthinas tidak boleh digunakan lagi. Bau ini biasanya disebabkan oleh peruraian partial dari pada limonene yang terjadi oleh karena oksidasi dari udara dan cahaya.
Penggunaan
Sebagai aromatikum dan juga mempunyai daya karminativum sedikit.
2. Aurantii Amari Cortex, Biitter Orange Peel, USP, 1881-1955, NF
Aurantii amari cortex adalah kulit buah yang dikeringkan yang diambil dari buah yang belum masak tetapi cukup tua dari tanaman citrus aurantium linne (suku rutaceae).
Kulit buah jeruk yang pahit ini diperoleh dari jenis jeruk yang pahit. Tanamannya tidak banyak berbeda dari yang menghasilkan kulit yang manis, oleh karena jenis yang manis ini merupakan subspecies atau varietas dari citrus aurantium linne. Citrussinensis sebenarnya adalah citrus aurantium var.sinensis linne (yang dipelihara di Tiongkok), sedang yang pahit adalah citruss aurantium var. amars linne. Meskipun terutama tanamannya berasal dari India tetapi diperkebunan banyak terdapat di daerah-daerah tropis. Kulit jeruk harus banyak dipisahkan dari bagian kulit yang putih (bagian albedo), cara mengirisnya ialah dengan membagi 4 kulitnya secara membujur atau secara spiral. Pengirisan ini dengan sendirinya akan menyebabkan sebagian kelenjar minyak teriris, pecah dan kehilangan sebagian aromanya. Warna kulit yang sudah dikeringkan bervariasi, tetapi kebanyakan berwarna coklat kemerah-merahan pada yang berbentuk spiral dan coklat kehijau-hijauan pada yang berbentuk irisan quarter. Permukaan sebelah luar kasar, tidak rata, benjol-benjol yang bawahnya terdapat kelenjar-kelenjar minyak yang nyata dapat dilihat pada irisan.
Sisi sebelah dalam masih mengandung sedikit bagian albendo. Baunya harum, aromatis, dan rasanya pahit. Pada irisan melintang dari bagian luar dari buah yang belum masak terlihat lapisan epikardium yang terdiri dari sel-sel epidermis yang kecil-kecil dengan stomata yang karakteristik, kemudian jaringan parenkim yang mengandung kristal-kristal kalsium ojksalat prismatis dan juga kristal-kristal kesperdin, berkas pengangkutan dan ruam-ruam minyak yang tersusun dalam 2 baris yang tidak teratur.
Isi
Minyak menguap menyerupai minyak menguap dari jenis yang manis tetapi baunya lebih intensif dan rasanya pahit, beberapa zat pahit.
Beberapa zat pahit:
a. Aurantiamarin (1,5 – 2,5%), suatu glikosida pahit dan amorf rasanya pahit kebanyakan disebabkan oleh zat ini.
b. Asam eurantiamarat (0,1%) suatu zat seperti resin sangat pahit, berbentuk amorf warna hijau.
c. Naringin (aurantiin), suatu glikosida, kristal kekuning-kuningan, pahit.
d. Isohesperidin (0,4-3%), glikosida yang sedikit pahit.
- Minyak lemak, resin dan suatu zat seperti tannin, vitamin C
- Glikosida flavenol hesperidin dan nonhesperidin. Neohesperidin sebenarnya kadarnya 5-14% di dalam kulit yang belum masak, tetapi menjelang masak sedikit-sedikit hilang.
Hesperidin suatu glikosida yang tidak mempunyai rasa, kadarnya 5-8% kalau buah masak direndam dalam alcohol, maka hesperidin akan berbentuk kristal putih. Kristal ini akan membentuk warna merah coklat dengan larutan FeCL dan satu molekul hesperidin, suatu kristal prismatis berasa manis.
Penggunaan
Flavoring agent, juga stimulansia, karminatif dan stokhikum.
Oleum aurantii amari, bitter orang epeel, NF, essence da bigarade
Oleum aurantii amari diperoleh dengan memeras kulit yang segar dari buah citrus aurantii linne, var. amara dengan salah satu seperti cara memperoleh oleum limonis. Minyak menguap ini menyerupai minyak menguap oleum aurantii tetapi baunya lebih intensif.
Penggunaannya juga sama.
3. Limonis Cortex, Lemon Peel, USP
Limonis cortex adalah kulit bagian albedo flavedo dari buah yang masak dan segar dari tanaman citrus lemon (linne) Burmann filius (citrus medica va. Lemonum L, citrus limonum risco) suku rutaceae, suatu tanaman yang berasal dari India tetapi banyak dipelihara di daerah-daerah subtropis. Juga ditanam varietas dan hibrida-hibridanya terutama dengan citrus medica risco. Buah-buah dikumpulkan sebelum warna hijau berubah menjadi kuning. Buah-buah yang kecil yang tidak dapat dijual digunakan untuk diambil minyak menguapnya. Kulit buah diambil dengan menggunakan pisau yang tajam, dikupas dalam bentuk spiral seperti pita dan dikeringkan. Pita-pita ini biasanya lebarnya 2 cm dan tebalnya 2-3 cm.
Sisi sebelah luar kasar dan berwarna kuning, sisi sebelah dalam berdaging dan putih warnanya. Buahnya sangat harum dan karakteristik, rasanya pahit aromatis.
Susunan anatominya menyerupai dengan aurantii amari cortex.
Isi
Tidak kurang dari 2,5% inyak, vitamin C, hesperidin dan glikosida-glikosida yang lain, lendir, kalsium oksalat, zat serupa tannin.
Gunanya
Terutama untuk flavoring agent, kadang-kadang juga sebagai stimulansia dan stomakthikum.
Oleum Limonis, Oil of Lemon, Lemon Oil (USP)
Oleum limonis adalah minyak menguap yang diperoleh dengan cara memeras tanpa panas kulit-kulit buah yang segar dari citrus limon L. Burman filius, dengan atau tanpa pemisahan lebih dulu antara kulit dengan daging buahnya. Oleum limonis atau minyak menguap lain dari citrus limonis sebagai minyak menguap yang diperoleh/dibuat dengan cara-cara ekstraksi asal bukan dengan penyulingan. USP maupun BPB mendefenisikan oleum limonis sebagai minyak menguap yang diperoleh dengan pemerasan dari bagian luar dari perikarpium yang segar dari buah yang masak atau hampir masak dari tanaman citrus lemon. Sedangkan FI, yang menyebutnya dengan oleum citri mendefiniskan minyak jeruk adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan pemerasan dingin kulit buah citrus limonum (L) Burm yang segar. Jadi cara pemerasan menghasilkan yang paling memenuhi syarat farmakope, cara-cara penyulingan ataupun cara-cara yang menyebabkan terjadinya kontak antara minyak dengan bagian dalam dari kulit buah akan mengurangi mutu dari minyak yang dihasilkan. Akan tetapi kalau minyak sudah dipisahkan dari kulit buah, dapat dilakukan penyulingan tanpa menurunkan kualitas dan bahkan beberapa jenis minyak jeruk dari hasil pemerasan disuling bertingkat untuk memperoleh minyak yang bebas dari terpen-terpen.
Walaupun adanya minyak jeruk yang diperoleh langsung dengan penyulingan uap air dari kulit buah, akan tetapi minyak yang dihasilkan sangat berbeda, mempunyai kualitas yang lebih rendah dan tidak sesuai dengan defenisi dari farmakop. Minyak jeruk hasil penyulingan uap air lebih murah harganya dan digunakan untuk keperluan-keperluan non farmaceutis.
Cara Pembuatan
Minyak jeruk, baik yang diperoleh dengan cara pemerasan ataupun dengan cara penyulingan sudah diperdagangkan sejak 1692. Kemudian ditemukan proses spons di Sisilia seperti diterangkan oleh Barret tahun 1892. Mesin-mesin mulai digunakan untuk pembuatan minyak jeruk antara 1920-1930. dan kemudian cara-cara pembuatan dengan tangan diganti dengan mesin-mesin, walaupun beberapa jenis minyak masih harus diperoleh dengan cara memeras dengan tangan, terutama yang digunakan untuk preparat-preparat seperti Eau de cologne yang membutuhkan minyak yang mempunyai kualitas yang sangat tinggi. Minyak jeruk hanyalah satu datri pada hasil-hasil. Dari buah jeruk. Daging buah jeruk dengan pemerasan menghasilkan jus yang dapat diwaetkan ataupun digunakan untuk pembuatan asam sitrat dan garam-garam sitrat, jusnya sebagai diminum banyak mengandung vitamin C. Sisa pemerasan daging buah digunakan untuk membuat pectin dan makanan ternak.
Cara pembuatan minyak jeruk dibagi 2 yaitu: dengan tangan dan yang menggunakan mesin.
1. Kulit buah jeruk dikupas, diambil bagian luarnya saja, kemudian diperas. Hasilnya satu minyak yang keruh, dibiarkan sampai sedimennya mengendap dan minyaknya diambil dengan didakanter.
2. Di Sisilia digunakan dengan cara/proses spugna atau proses spons. Buah jeruk dibelah menjadi dua, daging buahnya diambil dengan menggunakan alat semacam sendok. Kulit buahnya diperas dan hasil pemerasan ditampung dengan spons yang kalau sudah penuh diganti lalu diperas, demikianlah berulang-ulang kali dilakukan. Hasil pemerasan dikumpulkan dan setelah dibiarkan beberapa waktu, minyak yang memisah didakanter.
3. Proses ecuelle a piquer (artinya mangkuk untuk menusuk). Equelle a piquer ini adalah suatu mangkuk yang berbentuk corong dibuat dari tembaga yang dilapisi timah dengan tangki berbentuk pipa. Bagian yang di atas yang seperti mangkuk. Pada permukaannya terdapat banyak jarum-jarum logam.
Buah jeruk dimasukkan dalam mangkuk tersebut dan diputar dengan tangan. Kelenjar-kenelnjar minyak tertusuk oleh jarum-jarum logam tadi dan campuran minyaknya dengan air mengalir melalui tangki dari corong.
4. Cara pemerasan dengan menggunakan mesin menghasilkan minyak menguap dengan mutu yang lebih rendah dari pada yang dihasilkan dengan proses tangan yang paling baik. Mesin-mesin diciptakan dengan meniru cara-cara tangan yaitu dengan menusuk kelenjar minyak, megupas kulit atau meniru cara spons.
Kelebihan minyak yang diperoleh dengan cara proses spons adalah oleh karena tidak adanya kontak langsung antara minyak dengan bagian albedo dari kulit buah. Berkurangnya bau minyak misalnya, disebabkan karena pengaruh enzym dalam albedo, oleh karena pada pemerasan dengan mesin bagian albedo dihaluskan sehingga enzym dibebaskan dan kontak dengan minyak. Oleh karena itu metode yang memotong-motong kecil buah atau kulitnya kemudian memerasnya, hasilnya tidak memuaskan. Mesin jenis pelastrice yang mengupas kulit luar, buah hasilnya lebih baik oleh karena mengurangi tercampurnya minyak dengan albedo. Mesin sfumatrice, mesin pemeras, meniru cara pemerasan dengan tangan dimana kulit buah diperas diantara dua lembar besi.
5. Pemerasan dengan tekanan. Buah-buah jeruk ditekan dengan tekanan tinggal dan pemisah jus dengan minyak dilakukan dengan cepat dengan sentrifuse dalam kecepatan tinggi. Semuanya dilakukan pada temperatur serendah mungkin dan dalam waktu sesingkat mungkin.
6. Cara penyulingan
Untuk membedakan kualitas macam-macam minyak jeruk ini, maka harus dicantumkan pada etiket “hand-pressed” atau “machine made” atau “distilled”.
Pemerian
Minyak jeruk adalah minyak cair, warna kuning atau kuning kehijauan, bau khas, rasa pedas, aromatis dan agak pahit.
Isi
Terutama terpen-terpen (sebagian besar d-limonen) seskuiterpen-seskuiterpen, aldehida-aldehida (sitrol 4%, sitromellal), ester-ester (± 1% geraniol asetat), terpineol, metil heptenon. Minyak yang tidak mengandung terpen-terpen diperoleh dengan penyulingan dengan pengurangan tekanan dari minyak jeruk sampai destilat mengandung sebagian besar terpen-terpen dan 2% sitral. Sisanya adalah minyak yang tidak mengandung terpen, mengandung sitral 40-50% minyak ini sangat mahal. Dapat juga diperoleh dengan menggunakan pentana (yang melarutkan terpen-terpen) dan metil alcohol (yang melarutkan isi-isi yang mengandung oksigen).
Pemalsuan
Mutu dari minyak jeruk ditentukan oleh kandungan sitralnya (menurut FI, tidak kurang dari 3,5%), akan tetapi kandungan sitral ini saja tidak dapat menunjukkan kemurnian, oleh karena dapat saja dicampur dengan sitral dari minyak yang murah.
Seperti limon grass oil (cymbopogon citrates (DC) Staph-suku Gramineae) mengandung 75-85% sitral. Kadang-kadang dipalsukan dengan terpentin. Tetapi kemudian cara ini diganti dengan mencampur dengan terpen yang diperoleh dari hasil penyulingan untuk memperoleh minyak yang tidak mengandung terpen.
Penggunaan
Sebagai flavoring agent, juga mempunyai khasiat sebagai stimulensia karminatifa dan stomakhikum.
Succus Limonis
Succus limonis adalah jus jeruk yang pernah menjadi preparat resmi. Buah jeruk mengandung ±30% jus. Sebagian besar digunakan untuk membuat asam sitrat. Asam sitrat juga dihasilkan dari buah jeruk yang lain tetapi kebanyakan sekarang dibuat dengan menumbuhkan jamur penicillium pada media karbohidrat. Succus limonis mengandung banyak vitamin C dan biasanya setelah diambil asam sitratnya digunakan sebagai vitamin C konsentrat.
4. Oleum Amygdalae Amarae, Bitter Almond Oil (USP, NF)
Oleum amygdalae amarae adalah minyak menguap yang diperoleh dari biji-biji dari buah yang masak yang dikeringkan (yang telah diambil minyak lemaknya), dari tanaman Prunes Amydalaus Batsch. Var Amarae (De Candolle) Focks (suku Mosaceae) atau biji-biji lain yang mengandung amigdalin, dengan cara maserasi dengan air dan penyulingan dengan uap air. Biji yang masak dari Prunus amygdalus var. amara ini mengandung minyak lemak 45%, protein 5-80%, glikosida amigdalin 1-3%dan enzym emulsin yang kalau ada air akan menghidrolisa amigdalin menjadi minyak menguap (benzaldehida dan asam sianida). Kecuali amulsin, ada lain seperti kasein yaitu amandin. Keduanya berfungsi sebagai emulgator. Biji almond yang manis tidak mengandung amindalin, maka dari itu tidak menghasilkan minyak menguap. Tetapi baik yang manis yang pahit mengandung minyak lemak, yang harus diperas lebih dahulu sebelum minyak menguiapnya disuling. Standard oleum amygdalae amarae mengandung tidak kurang dari 80% benzaldehida dan 2-40% HCN. Minyak yang mengkristal tidak boleh digunakan lagi. Kristal-kristal tersebut adalah terdiri dari asam benzoat sebagai hasil oksidasi dan benzaldehid.
Penggunaan
Sebagai sedatif dan digunakan sebagai obat batuk
5. Cinnanomi Cortex
Dahulu dalam USP memasukkan simpleks ini berasal dari Laurus Cinnamon (suku Lauraceae) Linne memberikan tanaman ini kepada tanaman kayu manis dari Sailan. Pada tahun 1820 juga dikenal kayu manis Tiongkok dengan nama tanaman Laurus cassia. Setalah mengalami penyelidikan, maka beberapa Farmakope mendifinisikan simplisia ini sebagai berikut:
· Cinnamoni cortex, kayu manis manis FI; adalah kulit yang manis yang terdiri dari lapisan-lapisan sebelah dalam kulit cabang tanaman peliharaan Cinnamomi zeylanicum Nees, mengandung tidak kurang dari 1% minyak atsiri.
· Caylon Cinnamon atau Cinnamonum zeylanicum Nees (USP, NF, BP) adalah bagian dalam cabang tanaman Cinnamonmum Zeylanicum Nees.
· Cinnamom atau Saigon Cinnamon (USP, NF) adalah kulit yang dikeringkan dari Cinnamomum laureiril Nees (suku Lauraceae).
· Cinnamom tidak resmi adalah dari Cinnamomum burmanii Blume yaitu Batavia Fagot atau Java Cinnamom.
Pemerian
Susunan anatomis dan serbuk lihat di FI dan praktikum
Isi
- Saigon Cinnamom 2-6% minyak menguap
- Cassie Cinnamom 0,5-1,5% minyak menguap
- Ceylon Cinnamom 0,5-1% minyak menguap
Isi lain: mannisol, lendir (banyak terdapat pada Batavia Cinnamom dan tanni (banyak terdapat pada cassie Cinnamom).
Penggunaan
Karminatifa, aromatikum dan flavoring agent
Oleum Cinnamomi
FI - Minyak kayu manis adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap air kulit batang dan ranting Cinnamomum Zaylanicum Nees yang kering, mengandung sinnamil aldehid tidak kurang dari 55,0% dan tidak lebih dari 70% b/b.
USP - Minyak menguap yang diperoleh dengan penyulingan uap air dipucuk-pucuk tanaman Cinnamomum cassia (Nees)
- Blume, yang dimurnikan dengan penyulingan.
Pemerian: Lihat FI
Isi
Isi utama sinamil aldehid 75-85%, terpen-terpen dan isi lain 4-10% fenol-fenol (terutama eugenol).
Reaksi penunjukan sinnamil aldehid: serbuk dikocok dengan kloroform.kloroform diteteskan di atas obyek glas, tambahkan larutan 10% fenilhi razon dari sinnamil aldehid.
Gunanya:
Sebagai karminativum, aromatikum dan flavoring agent.
6. Caderwood Uil, Ceder Oil (USP)
Adalah minyak yang disuling dari bagian kayu yang merah dari juniperus Virginia linne (suku pinaceae). Untuk medium dalam mikroskopi.
Isi
Sedral (seder kamfer) dan sedren.
0 comments:
Posting Komentar
Mohon Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan, tanpa harus memasang link hidup. Trims